Hai2, Kebetulan ni, daerah ane lagi jadi hot news, karena kasus yuyun. dengan tagar #lilinuntukyuyun. sebenarnya, daerah Rejang Lebong itu gimana sih ? khususnya PUT itu gimana sih keadaannya ? mungkin banyak kawan-kawan yang menanyakan hal ini.
sebagai anak daerah sana, yang tinggal disana, hidup disana dan bercita-cita mengembangkan daerah sana, kelihatannya ini saat yang tepat untuk memberitakan bagaimana sih daerah itu.
PUT adalah salah satu kecamatan yang ada di Rejang Lebong. daerah ini adalah salah satu daerah miskin di daerah Rejang Lebong yang terkenal dengan sayur mayur, dan ceweknya yang kece-kece (anak sini cakep-cakep gan). Jangan lupa juga sumber air panas dan pegunungan 2000M di dalamnya. nah, daerah PUT ini, semenjak jaman dahulu kala, emang terkenal dengan sumber kejahatan, tepatnya didaerah kepala curup. banyak sekali terjadi
pembegalan, perampokan (bajing loncat), aksi premanisme, perkebunan
ganja (terakhir ada 3 hektaran), selain daerah lintang 4 lawang yang kesadisannya juga gak kalah sama ni daerah.
berikut saya kasih petanya.
Padang ulak tanding ini, sebenarnya kecamatan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan, melihat kawasannya yang pas berada di perlintasan antara curup(Ibu kota Kabupaten RL) dan Lubuk Linggau. namun sayang, potensi ini tidak bisa digunakan, karena tingkat kerawanan daerah ini.
banyak sekali tingkat penodongan dan perampokan yang dilakukan oleh pemuda belia (SMP-SMA) yang gak tanggung-tanggung, sering kali berbuah pahit, berupa jatuhnya korban jiwa dari pihak yang dirampok (kalo perampoknya mati lain cerita, saya turut gembira). ada cerita, yang masuk nasional, tapi gak begitu akurat juga. pada tahun 2014-2015, ada warga sana yang ditembak polisi karena kedapatan maling motor, nah ni orang tewas. warga marah, Pos polisi disana dibakar, kemana polisinya ? kabur. dan akhirnya minta maaf. kemudian, ada penggerebekan karena disini sarang maling, warganya gak suka, akhirnya blokir jalan, tau apa yang dilakukan pemerintah daerah lewat kapolda ? tebak deh. ditangkepin yang bikin onar ? ditembak ? nggaklah, yang ada
kapoldanya minta maaf, gak kayak yang dilampung kemaren. nah sekarang kita balik lagi ke kasusnya yuyun. gimana sih ? kok bisa gitu ? mungkin kawan-kawan yang tinggal di daerah kota menganggapnya agak gak wajar ya. kami warga asli sini dah biasa jadinya gak terlalu wah, tapi alhamdulillah beritanya sampe diangkat ma BCC (kebetulan artikel pertama tentang yuyun saya bacanya yg BCC), akhirnya media mainstream mulai banyak yang liput, dan jadilah tagar yuyun tadi diawal.
Saya teringat dulu waktu saya ikut wawancara LPDP, saya ceritain tentang masalah daerah ini ke kawan-kawan daerah lain, dan semuanya setengah gak percaya ma cerita saya. udah sekitar setahun yang lalu.
mungkin ada lagi yang bertanya, itu pendidikannya gimana ya ?? guru-guru pada takut datang mengajar kesini.karena daerah yang benar-benar gak aman, sering kali
guru-guru ini menjadi korban penodongan dijalan. akhirnya pada gak mau lagi ngajar disana. (kebetulan teman kakak saya kerja di PUT sebagai guru).
sekarang kita anggap masalah-masalah diatas tadi sebagai gejala, bukan akar masalah. sebenarnya kenapa ya ? kemiskinan kah ???
Bisa jadi kemiskinan adalah sebuah akar, namun akar sebenarnya adalah karena budaya. anak-anak kecil disini, terkontaminasi oleh buntang(mayat)-buntang busuk manusia hidup yang berkeliaran sebagai orang tua yang tidak sama sekali memberikan panutan. malahan mereka diajak untuk menajadi bandit-bandit muda ini, karena jalan ini salah satu jalan utama pasokan logistik, kalo mereka jadi rampok, bayangkan duitnya, dari pada mereka berkebun yang hasilnya tak pasti. anak-anak ini akhirnya menjadi kotoran, yang tak kalah busuk hatinya, yang nantinya akan melahirkan anak-anak bersih, yang terkontaminasi bau busuk itu.
dulu, jamannya pak Suharto, masih banyak penembak misterius, dearah ini jadi kondusif, bahkan orang-orang berani keluar malam menuju dan dari lubuk linggau ke kota curup, pasokan bensin yang sangat terasa. jaman 98 kebawah, pasokan bensin datang dari daerah Palembang, yang pastinya pasokannya bagus dan teratur. namun sejak tahun 2000an daerah ini kembali busuk, sehingga pasokan tidak lagi mengalir dari sana, dan mengambil jalan memutar lewat ibu kota provinsi bengkulu via manna, berimbas pada stok BBM, yang sering macet.
saya sebagai warga sana, berharap ada orang-orang yang cukup berani untuk mengubur buntang dan kotoran busuk ini, dan menyelamatkan benih-benih bersih seperti yuyun. polisi dan tentara kalo perlu, tangkap mereka yang buat onar, habisin aja kalo perlu, kami gak bakalan merasa iba. kami malah bersyukur, karena pasokan logistik bakalan lancar. dan kami tak perlu risau lagi jika melewati daerah ini..
kalo ada pertanyaan, silahkan teman-teman. tinggalin aja dikomentar, ntar ane jawab sebaik mungkin.